Cari di Sini

Selasa, 05 Februari 2013

Kelebihan Sabun Herbal

Kelebihan sabun herbal dibanding sabun biasa di pasaran:
  1. Hampir semua bahannya herbal kecuali lye (bahan dasar sabun) 
  2. Tidak mengandung SLS (Sodium Laureth Sulfate). 
  3. Bahan dasarnya VCO kelapa hijau n minyak zaitun yang sudah sangat dipercaya manfaatnya untuk kecantikan n kesehatan kulit 
  4. Menggunakan parfum sangat minim yang diyakini cukup terhapus oleh air bilasan sehingga tidak menimbulkan bahaya. 
  5. Tidak menggunakan bahan pewarna n bahan kimia lain kecuali lye n parfum 
  6. Dijamin halal. Tidak menggunakan minyak babi (lard). Minyak babi biasa digunakan sebagai bahan dasar membuat sabun oleh produsen non muslim. 
  7. Herbal additif (pepaya, alpukat, bengkoang, dll) ditambahkan berupa jus (bukan ekstrak) hingga lebih dari 30% 
Nah sebelum kita mulai cara pembuatan sabunnya, saya mau cerita pengalaman saya dalam praktek membuat sabun herbal. Dulu saya taunya cuma 1 hal dalam hal persabunan yaitu bahwa campuran lye (NaOH) dengan minyak n lemak hasilnya adalah sabun.

Percobaan pertama:

Bahan 35% larutan lye & 75% minyak sawit. Dengan cold process. Masa curing 1 bulan.

Hasilnya: Sabun keras bertekstur halus. Saya senang sekali. Teksturnya mirip sabun dipasaran. Tapi ketika saya pake mandi ternyata tidak berbusa meskipun tetap bersifat membersihkan.Mandi tanpa busa tidak enak rasanya.

Percobaan kedua:

Bahan 25% larutan lye & 40% VCO kelapa hijau, 35% minyak sawit. Dengan cold process. Masa curing 1 bulan.

Hasilnya: Sabun berbusa banyak. Bravo! saya berjingkrak. Baru saya tau bahwa ternyata menambahkan VCO kelapa hijau sebagai bahan dasar sabun ternyata berpengaruh banyak terhadap busa sabun. Jangan ngetawain ya... Ma'lumlah saya khan bukan sarjana kimia. Jadi belum tau reaksi lye terhadap masing-masing minyak.

Saya senang sekali dengan busanya. Tapi... sayang, teksturnya lembek. tidak mau keras meski sudah curing 1 bulan. :'( Hiks...

Percobaan ketiga:

Bahan 25% larutan lye & 10% VCO kelapa hijau, 55% minyak sawit. SLS 10%. Dengan cold process. Masa curing 1 bulan.

Hasilnya: Sabun berbusa banyak n tekstur sangat keras, mulus n halus. Tampilan bagus banget. Tapi saya sedih. Sabun ini tidak aman. Mengandung bahan kimia yang berbahaya. Saya ga berani pake, apalagi jual. Sabun ini di stop...!!!

Percobaan keempat:

Bahan 25% larutan lye & 40% VCO kelapa hijau, 35% minyak sawit. Dengan hot process 100 derajat selama 2 jam. Masa curing 3 hari.

Hasilnya: Sabun berbusa banyak. Tekstur lebih keras. Hasil yang ini saya anggap lumayan n saya mulai tambahkan beberapa herbal lain.

Misalnya sabun pepaya, formula yang sudah 100% tadi saya tambahkan jus pepaya 2:1

begitupun dengan bengkoang, alpukat, dll

Sabun ini mulai saya jual online pada tanggal 21 Maret 2012

Harganya Rp.3000/pcs. Penjualan sabun herbal ini berjalan lancar hingga bulan Mei 2012.

Percobaan kelima:

Bahan 25% larutan lye & 30% VCO kelapa hijau, 15% minyak sawit, 20% minyak zaitun. Additifnya madu, jus pepaya n jus bengkoang. Bahan dasar 1 : 1 dengan additif. Dengan cold process. Masa curing 40 hari.

Hasilnya: Sabun berbusa banyak. Tekstur sangat keras, mulus n halus. Asumsi saya sabun ini sangat berkhasiat. Karena asam laurat dalam VCO kelapa hijau tetap utuh jika tanpa pemanasan. Khasiat minyak zaitunpun tetap utuh jika tanpa pemanasan. Saya coba mandi dengan sabun ini. Wow!!! Wonderful. Kulit lembut, segar, lembab, bercahaya, terasa sehat, dll. (mulai lebay nih... Hehe. Tapi asli ga bohong kok)

Hasil yang ini saya cobakan ke adik-adik saya.

Respon pertama berupa SMS dari adik saya yang ke3 "teh, eta sabun pemutih nya? Bagus amat kana kulit, jadi lembut jeung tambah cerah" Bahasa Rangkas tuh. Dapet sms begitu saya tambah semangat. 5 hari kemudian adik saya yang pertama datang "Teh, kamari aya nu nanya, 'Im pake naon mukana bagus amat ayeuna?' 'pake sabun Batrisyia. rek nyoba?' 'sabaraha hargana?' '25ribu. Pake heula bae. Mun bagus bayar. Mun teu bagus ulah dibayar.' Trus isukna si eta datang bayar 25rebu bari order deui. Jadi ayeuna Im kadieu rek order deui yeuh"

Sejak saat itu saya putuskan mempatenkan formula tersebut. Subhanallah. Sabun ini laris kayak kacang goreng. Beberapa rekan saya bingung.

"Kok kamu ceritakan formula sabunmu pada para pembelimu? Nanti mereka jadi sainganmu! Sabun herbalmu ga laku lagi." Saya mesem sambil bilang "Jalan rizki bukan hanya sabun herbal... Kalo hal ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, saya justru bangga & bahagia. Andaipun kemudian sabun herbal saya jadi ga laku, saya akan ganti lagi dengan sesuatu yang baru. Dan saya juga insyaAllah akan selalu bagi-bagi cerita lagi... Jalan masih panjang, semua bisa berakhir baik dengan ijin Allah. Amiin

Membuat Sabun Herbal ala Batrisyia:

Bahan-Bahan yang dibutuhkan :

35% larutan lye
30% VCO kelapa hijau
15% minyak sawit
20% minyak zaitun.
Total 100 %

Additifnya madu, jus pepaya n jus bengkoang sejumlah bahan dasar. 1 : 1

Jus Pepaya & Bengkoang (dijus tanpa menambahkan air sedikitpun, karna kadar air dapat membuat sabun lembek)
5 cc fragrance
(Proses Pada Suhu ruangan)

Alat-alat yang dibutuhkan :
Sebuah masker sederhana - Dipakai selama pembuatan larutan NaOH saja
Kacamata - Dipakai selama pembuatan larutan NaOH saja.
Sepasang sarung tangan karet - Dipakai selama pembuatan sabun.
Botol plastik - Untuk wadah air.
Timbangan dapur
Kantong plastik kecil - Untuk menimbang NaOH
Sendok stainless steel atau plastik-polipropilen - Untuk menuangkan NaOH
Wadah dari gelas atau plastik-polipropilene - Untuk tempat larutan NaOH
Wadah dari apa saja - Untuk menimbang serta tempat air dan minyak.
Kain - Untuk menutup cetakan setelah diisi sabun.
Plastik tipis - Untuk melapisi cetakan.
Cetakan.
Mixer kue


Cara pembuatan :

Siapkan cetakan. Cetakan bisa apa saja. Bisa menggunakan pipa PVC tutup bagian bawah dengan plastik yang diikat dengan karet gelang, semprotkan minyak ke dalamnya, tuangkan hasil sabun. Setelah mengeras buka tutupnya, dorong lalu potong. Hasilnya sabun yang bulat.



Gunakan masker dan kacamata. Timbang air hangat dan lye 2:1 2 air hangat : 1 lye, Larutkan lye ke dalam air hangat (Jangan menggunakan wadah aluminium. Gunakan stainless steel, gelas pyrex atau plastik-poliproplen). Jangan menuangkan air ke lye karena dapat menyebabkan letupan yang apabila terkena mat bisa buta jika terkena kulit bisa terbakar.

Tuangkan lye ke dalam air hangat sedikit demi sedikit. Aduk hingga larut. Pertama-tama larutan akan panas mengepul dan berwarna keputihan. Uapnya jangan terhirup karena sangat berbahaya. Setelah larut semuanya, simpan di tempat yang SANGAT aman.

Dengan hati hati tuangkan larutan lye ke dalam minyak, mixer pada putaran terendah. Hindari jangan sampai menciprat ke muka atau badan anda. Setelah 15 menit hentikan mixer dan periksa sabun untuk melihat tahap “trace”. “Trace” adalah kondisi dimana sabun sudah terbentuk dan merupakan akhir dari proses pengadukan. Tandanya adalah ketika campuran sabun mulai mengental. Apabila disentuh dengan sendok, maka beberapa detik bekas sendok tadi masih membekas, itulah mengapa dinamakan “trace”.

Pada saat “trace” tadi tambahkan jus herbal & parfum. Mixer beberapa detik kemudian hentikan. Tunggu 30 menit sambil sesekali diaduk manual dengan sendok.

Tuang hasil sabun ini ke dalam cetakan. Tutup dengan kain untuk insulasi. Simpan sabun dalam cetakan tadi selama satu hingga dua hari. Kemudian keluarkan dari cetakan, potong sesuai selera. Simpan selama 40 hari untuk masa curing.

Selamat mencoba!

1 komentar: