1. Membuat Sabun Mandi dengan “Hot Proses”
Pembuatan sabun dengan proses pemanasan membutuhkan ketepatan dalam mempersiapkan semua hal. Begitu anda mulai membuat sabun dengan proses pemanasan, maka pastikan bahwa semua hal telah siap, antara lain peralatan seperti wadah, sendok, cetakan, timbangan, pisau dan lain-lain. Demikian juga dengan perlengkapan keselamatan seperti sarung tangan, masker, alas meja dan bahan-bahan lainnya.
Bahan-bahan sabun harus diukur sesuai dengan resepnya. Mungkin sebagai pemula, anda dapat menggunakan sedikit bahan tambahan, tetapi setelah anda menguasai teknik ini, maka anda dapat menambahkan bahan tambahan lebih banyak lagi. Kenakan perlengkapan keselamatan yaitu masker, sarung tangan dan kacamata, anda dapat menggunakan baju lengan panjang untuk melindungi tubuh anda. Kemudian anda dapat menimbang kaustik soda kemudian menuangkannya ke air dan mengaduknya hingga benar-benar larut. Ingat, selalu masukkan kaustik sodanya ke dalam air dan bukan sebaliknya.
Masukkan minyak yang telah ditimbang ke dalam panci dan lelehkan. Setelah meleleh, tuangkan larutan kaustik soda ke dalam panci minyak dan aduk terus. Pengadukannyapun harus stabil. Campuran yang terus diaduk ini akan berubah warna menjadi krem dan keruh. Campuran ini harus terus diaduk hingga mengental atau trace. Jika sudah mengental, tutup pancinya dan kemudian panaskan sebentar. Sabun akan berubah warna menjadi bening seperti vaselin. Dengan demikian tiba waktunya untuk melihat apakah campuran ini siap diolah.
Tambahkan warna dan pewangi ke dalam larutan sabun. Kemudian tambahkan minyak esensial sesuai selera anda. Untuk tahap ini anda perlu melakukannya secepat mungkin sebelum larutan sabun mengeras dan sulit untuk dituangkan ke dalam cetakan. Jika sudah masuk dalam cetakan, ketuk cetakan beberapa kali sehingga udara yang terperangkap didalamnya bisa keluar.
Dinginkan dan kemudian keluarkan dari cetakan, potong sesuai dengan ukuran dan bentuk yang anda inginkan. Proses ini membutuhkan kecermatan dan kecepatan sehingga tidaklah mungkin mengajarkannya pada anak-anak. Akan tetapi jika anda menggunakan cara ini, maka anda akan mendapatkan sabun yang siap pakai karena kelebihan airnya akan diuapkan dengan cepat.
2.Membuat Sabun Mandi dengan “Cold Proses”
Untuk membuat sabun mandi dengan cara “cold Proses” anda tidak memerlukan kompor untuk membuat sabun mandi dengan cara ini. Karena proses pembuatan sabun mandi dapat dilakukan dengan cara mencampurkan semua bahan dalam suhu ruangan.
Panduannya seperti dibawah ini :
Takar semua bahan sesuai dengan resep sabun yang akan dibuat
Siapkan wadah cetakan sabun, jika bentuknya kotak anda bisa gunakan alat yang bisa anda buat sendiri, jika bentuk sabun bulat bisa menggunakan pipa PVC (ukuran 2 dim), pipa disemprot dulu dengan minyak atau alkohol.
Masukkan kaustik soda ke dalam air secara bertahap sambil diaduk. Ukur suhunya dengan termometer.
Masukkan pula beberapa minyak yang akan digunakan kedalam satu wadah
Setelah larutan kaustik soda suhunya berkisar 50 derajat masukkan kedalam wadah yang berisi minyak sambil diaduk.
Selama proses pengadukan sampai kondisi trace masukkan bahan tambahan (seperti susu, coklat, strawberry, dsb-sesuai dengan keinginan) kedalam larutan sambil terus diaduk
Kemudian masukkan pewangi yang dikehendaki secara bertahap kedalam larutan, jika sudah mulai mengental tuangkan kedalam cetakan.
Tutup cetakan dengan handuk atau kain lainnya dan diamkan selama 24-28 jam.
Jika sudah lebih dari 24 jam keluarkan dari cetakan dan potong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Simpan sabun yang telah dipotong dan baru gunakan setelah 2 minggu setelah pembuatan.
3. Membuat Sabun Mandi dengan "Melt and Pour" (Lelehkan dan Tuangkan)
Secara teknis, semua sabun adalah “Sabun Gliserin”. Dalam sabun produksi pabrik, gliserin yang berlebihan pada sabun akan dibuang. Sehingga pada sabun buatan sendiri kaya akan gliserin karena tidak ada pembuangan gliserin.
Di pasaran, istilah Sabun Gliserin menunjuk pada sabun bening. Biasanya, sabun yang bening mempunyai ekstra gliserin yang ditambahkan untuk menghasilkan sabun yang berkhasiat melembabkan kulit. Gliserin adalah “pelembab”. Senyawa ini membawa kelembaban sendiri; berdasarkan teorinya, jika anda membasuh tangan dengan sabun gliserin, maka akan tersisa lapisan tipis gliserin yang memberi kelembaban di kulit.
Sabun dasar yang bening dapat dibeli dalam bentuk balok besar dan dapat dilelehkan, diwarnai dan diberi pewangi dan kemudian dicetak. Jenis sabun ini diberi nama “Lelehkan dan Tuangkan” sedangkan seni melelehkan dan menuangkan sabun ini disebut “Penuangan Sabun”. Cara ini sangat popular karena mudah dilakukan, karena tidak memerlukan perlengkapan keselematan, bahkan anak-anakpun dapat mengerjakannya.
Andapun dapat membuat sabun dari parutan sabun dasar. Cara ini dilakukan melalui proses dingin terlebih dahulu kemudian baru ditambahi alcohol untuk menjernihkan dan gliserin serta gula untuk melarutkan dan meningkatkan kejernihannya. Proses ini sangat berbahaya karena adanya uap alkohol.
RINCIAN CARA PEMBUATAN
BAHAN DASAR ;
1. NaOH (Natrium Hydroxide) adalah bahan kimia utama yang dipakai dalam membuat sabun, baik sabun natural atau sabun komersial lainnya. Sifat NaOH kerosif dan bisa menghasilkan panas apabila diberi air (makanya disebut soda api). Hasil pencampuran air dan NaOH bisa mencapai suhu 90 derajat C. Sikap hati - hati dalam memperlakukan / bekerja dengan menggunakan NaOH sangat diperlukan dalam proses pembuatan sabun, hanya ada 3 kata yang perlu diingat adalah safety, safety,dan safety.
Namun demikian Anda tidak perlu takut, yang penting adalah hati - hati.. Nah... panduan lebih lengkap bagaimana bekerja dengan menggunakan NaOH bisa dibaca di sini
2. Air atau cairan lain. Air digunakan untuk melarutkan NaOH, air yang digunakan harus air yang bersih, lebih baik menggunakan air suling (distilled water) atau air yang sudah direbus untuk memastikan tidak ada bakteri yang bisa merusak sabun. selain air bisa digunakan pula susu cair, seduhan kopi atau teh, tergantung selera, tetapi harus dalam keadaan dingin atau dalam suhu ruangan.
3. Minyak dan lemak. Ada beberapa minyak yang bisa digunakan dalam membuat sabun, selain itu lemak hewani juga bisa digunakan, namun demikian kita kesampingkan hal tersebut karena kita hanya akan membuat sabun dengan memakai minyak yang terbuat dari tumbuh - tumbuhan (vegetable oils). Minyak yang bisa digunakan adalah : minyak zaitun, sawit, kelapa, kastor, kedelai, biji bunga matahari dll. untuk membuat sabun natural sederhana bisa digunakan dengan 3 jenis minyak yaitu : minyak zaitun yang berfungsi melembabkan kulit, minyak kelapa yang berfungsi sebagai penghasil busa dan minyak sawit yang berfungsi untuk mengeraskan sabun.
Ok, sekarang kita ke bahasan selanjutnya, yaitu :
PERALATAN YANG DIPERLUKAN :
* timbangan digital
* gelas ukur yang tahan panas dan kuat (semacam pirex)
* termometer yang bisa mengukur panas hingga 110 derajat C
* alat pengaman seperti sarung tangan karet, kaca mata pelindung dan masker. Untuk masker, sifatnya optional, karena masker bertujuan untuk mencegah terhirupnya udara yang keluar dari pembuatan larutan alkali (baca di cara membuat larutan alkali).
* panci stainless steel atau porselen (jangan menggunakan alumunium)
* cetakan, bisa menggunakan kardus bekas bungkus sepatu, kotak plastik atau pipa pvc.
* alas untuk melapisi cetakan, bisa berupa kertas lilin (wax paper), kertas bungkus nasi, plastik atau kertas minyak (warna putih), sendok plastik atau spatula untuk mengaduk sabun.
* stick blender (optional). Stick blender ini sangat membantu proses sabun menjadi "trace" atau mengental. Dengan memakai stick blender, maka sabun menjadi "trace" hanya dalam waktu kurang dari 15 detik, bandingkan dengan cara manual, bisa berjam - jam untuk membuat sabun menjadi mengental.
Kita menuju tahap berikutnya here we go : Kitchen Chemistry in Action.
Resep :
Larutan alkali = NaOH : 102 gr, Air : 240 gr
Oils = Zaitun : 452 gr, Sawit : 142 gr, Kelapa : 142 gr.
Pewangi = 20 gr
1. Larutkan NaOH dengan air (lakukan dengan ketentuan bagaimana cara aman membuat larutan alkali). Setelah selesai, diamkan sampai suhunya mencapai 45 derajat C. Simpan di tempat yang benar - benar aman, jauh dari jangkauan anak - anak.
Pouring lye
2. Sambil menunggu larutan alkali mendingin, timbang minyak zaitun, minyak kelapa, minyak kelapa sawit.
3. Siapkan cetakan yang telah diberi alas, termometer, spatula, pengaduk (whisk), jika ingin membuat sabun beraoma, bisa ditambahkan pewangi.Ketika larutan alkali sudah turun hingga 45 derajat C, panaskan minyak sebentar, dan jaga agar tidak melebihi suhu 45 derajat, sehinga suhu minyak dan NaOH hampir sama.
Pouring lye3
4. Tuangkan larutan alkali perlahan - lahan ke dalam minyak (kaca mata dan sarung tangan harus tetap dipakai), aduk sampai minyak dan larutan alkali benar - benar merata (kurang lebih 3 menit). Nah disinilah peran stick blender diperlukan, karena saya terbiasa menggunakan stick blender maka sabun mengental dalam hitungan detik. Namun jika menggunakan pengaduk biasa, bisa berjam - jam.
5. Saat adonan sabun sudah mengental, saatnya memberi pewangi dan pewarna jika perlu, aduk sebentar dan segera tuangkan ke dalam cetakan.
6. Setelah itu tutup sabun dengan plastik agar tidak terkena udara luar, hal ini dimaksudkan untuk mencegah timbulnya kerak putih yang biasa disebut soda ash (soda ash ini tidak merusak sabun, hanya tidak bagus dari segi estetika).
Tutup plastik
7. Kemudian bungkus sabun dengan memakai selimut atau handuk bekas, diamkan di tempat yang hangat atau suhu ruangan yang tidak terkena angin langsung. Biarkan selama 24 jam sampai proses saponifikasi komplet.
Insulate
8. Setelah 24 jam, sabun dibuka dan dipotong - potong sesuai selera, diamkan di tempat yang berventilasi selama 4 - 6 minggu, proses ini disebut curing process, tujuannya untuk menghilangkan air dan pembentukan gliserin alami.
Pouring lye3
4. Tuangkan larutan alkali perlahan - lahan ke dalam minyak (kaca mata dan sarung tangan harus tetap dipakai), aduk sampai minyak dan larutan alkali benar - benar merata (kurang lebih 3 menit). Nah disinilah peran stick blender diperlukan, karena saya terbiasa menggunakan stick blender maka sabun mengental dalam hitungan detik. Namun jika menggunakan pengaduk biasa, bisa berjam - jam.
5. Saat adonan sabun sudah mengental, saatnya memberi pewangi dan pewarna jika perlu, aduk sebentar dan segera tuangkan ke dalam cetakan.
6. Setelah itu tutup sabun dengan plastik agar tidak terkena udara luar, hal ini dimaksudkan untuk mencegah timbulnya kerak putih yang biasa disebut soda ash (soda ash ini tidak merusak sabun, hanya tidak bagus dari segi estetika).
Tutup plastik
7. Kemudian bungkus sabun dengan memakai selimut atau handuk bekas, diamkan di tempat yang hangat atau suhu ruangan yang tidak terkena angin langsung. Biarkan selama 24 jam sampai proses saponifikasi komplet.
Insulate
8. Setelah 24 jam, sabun dibuka dan dipotong - potong sesuai selera, diamkan di tempat yang berventilasi selama 4 - 6 minggu, proses ini disebut curing process, tujuannya untuk menghilangkan air dan pembentukan gliserin alami.
Bagaimana bisa tau kalo pewangi atau pewarna yang kita masukkan dalam sabun itu sudah cukup takarannya?
BalasHapusToko Online Murah